Masuk
Rasio NewsRasio NewsRasio News
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Lebih
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Reading: Anak Pelda Riyadi Meninggal Usai Kemoterapi Ditunda, Keluarga Pertanyakan Kebijakan RS
Share
Rasio NewsRasio News
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Yudikatif
  • TNI – Polri
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
Search
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Lebih
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
Rasio News > Berita > Nasional > Anak Pelda Riyadi Meninggal Usai Kemoterapi Ditunda, Keluarga Pertanyakan Kebijakan RS
Nasional

Anak Pelda Riyadi Meninggal Usai Kemoterapi Ditunda, Keluarga Pertanyakan Kebijakan RS

Terakhir diperbarui: 15 Juni 2025 11:50
Reporter Kabiro Pekalongan Raya Diposting 15 Juni 2025 666 Views
Share
IMG 20250615 WA0035
SHARE

Kota Pekalongan-Rasionews, Tragedi menimpa keluarga Pelda Riyadi ketika anaknya, Abraham Radith, meninggal dunia pada 9 Mei 2025 pukul 20.30 WIB di sebuah rumah sakit negeri di Kota Semarang. Abraham telah berjuang lebih dari lima tahun melawan kanker darah.

Namun, bukan penyakit yang pertama-tama merenggut nyawanya. Keluarga justru menuding kebijakan rumah sakit dan BPJS Kesehatan sebagai penyebab keterlambatan kemoterapi yang membuat kondisi Abraham memburuk.

Pelda Riyadi menjelaskan, rumah sakit berulang kali menolak memberikan kemoterapi dengan alasan adanya kebijakan satu pasien satu tindakan dari BPJS. “Selama lima tahun, anak saya bisa langsung kemo setelah perbaikan kondisi. Tapi kali ini tidak bisa,” ujarnya di Pekalongan, Minggu (15/6/2025).

Merasa janggal, pihak keluarga menanyakan kebijakan itu ke BPJS Kesehatan. BPJS membantah tegas dan bahkan membuat surat pernyataan resmi bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan kebijakan satu pasien satu tindakan untuk layanan kemoterapi.

“Kami kehilangan anak karena kebijakan yang tidak jelas. RS bilang bukan mereka, BPJS juga menolak. Lalu siapa yang membuat aturan ini?” ujar Riyadi, yang juga merupakan Intel Korem 071/Wijayakusuma, Banyumas.

Kronologi bermula pada 27 Maret 2025, ketika Abraham seharusnya menjalani kemoterapi. Karena ruang rawat penuh, rumah sakit memintanya menunggu panggilan dari TPPRI. Saat kondisi memburuk, keluarga membawa Abraham ke IGD pada 4 April 2025 dan hasil laboratorium menunjukkan Hb 7,1, trombosit 4.000, dan leukosit 34.000.

Setelah mendapat perawatan, laboratorium menunjukkan perbaikan. Namun dokter tetap memulangkan Abraham karena ada kebijakan baru dari BPJS. “Katanya, setelah perbaikan kondisi, tidak boleh langsung kemo. Harus pulang dan daftar lagi,” terang Riyadi.

Abraham kembali ke RS pada 9 April, namun tetap harus menunggu panggilan. Pada 10 April, ia mengalami perdarahan dan kembali masuk IGD. Setelah sembuh, rumah sakit lagi-lagi memulangkan Abraham tanpa kemoterapi.

Kondisinya terus memburuk. Pada 18 April, Abraham kencing darah dan masuk IGD lagi. Keluarga terus meminta agar rumah sakit menjadwalkan kemoterapi, hingga akhirnya pada 3 Mei kemoterapi dilakukan—namun sudah terlambat. Kondisi Abraham memburuk dan pada 9 Mei ia menghembuskan napas terakhir di ruang isolasi lantai dasar nomor 5.

Keluarga meminta klarifikasi resmi dari rumah sakit dan BPJS pada 27 Mei 2025. BPJS kembali menegaskan bahwa mereka tidak pernah membuat kebijakan yang dimaksud. Namun, ketika keluarga meminta pernyataan tertulis dari pihak rumah sakit, mereka menolak memberi dokumen tegas yang menyatakan tidak pernah menerapkan kebijakan itu.

“Semua dokter bilang kebijakan itu dari BPJS. Tapi BPJS menyangkal. Dokter DPJP malah minta kami pulang karena kebijakan itu. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab?” tegas Riyadi.

Keluarga mendesak rumah sakit untuk mengeluarkan surat pernyataan resmi serta melakukan investigasi internal guna mengungkap siapa yang menyebarkan kebijakan tersebut di lingkungan tenaga medis.

“Kami hanya ingin kejelasan. Anak saya meninggal karena sistem yang tidak jelas dan petugas yang saling lempar tanggung jawab. Jangan sampai ada korban berikutnya,” tegasnya. (Tri/red)

Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA IMG 20250614 WA0057 Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Sebanyak 228 Calon Pasien Ikuti Screening Operasi Katarak Gratis Digelar Polres Metro Tangerang Kota
BERITA BERIKUTNYA IMG 20250615 WA0014 Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka: Antara Akuntabilitas dan Politisasi
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

- Advertisement -

Berita Populer

IMG 20251116 WA0228
Politik
PSI Jabar Menginspirasi: Resep Kemenangan dari Kefas Hervin untuk Indonesia!
17 November 2025 26 Views
Pemerintahan
Percepat Sertipikasi, Menteri Nusron Imbau Kepala Daerah Se-Sulsel Ringankan BPHTB bagi Masyarakat
19 November 2025 25 Views
Pemerintahan
Dipimpin Menteri ATR/Kepala BPN, Kantor Pertanahan Kabupaten Tegal Ikuti Rapat Monitoring dan Evaluasi Tunggakan Layanan Secara Daring
19 November 2025 23 Views
Pemerintahan
Pembangunan IKN Masuki Tahap 2, Sekjen Kementerian ATR/BPN Siapkan Regulasi Terkait SDM
19 November 2025 23 Views
Pemerintahan
Wamen Ossy Imbau Jajaran Siapkan Layanan Pertanahan dan Tata Ruang Jelang IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028
19 November 2025 23 Views
Pemerintahan
Kementerian ATR/BPN Percepat Sertipikasi Aset Daerah di Sulsel: Wujud Sinergi Pusat dan Daerah
19 November 2025 23 Views
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
Jasa Backdrop Event Jogja
Jasa Backdrop Jogja

Pendidikan

Kericuhan Saat Kunjungan Media di Proyek SMP Negeri 2 Kayen, Transparansi Dana Rp 1,5 Miliar Dipertanyakan
22 November 2025 11 Views
Pengukuhan Komite Kelas X, XI, dan XII SMAN 80 Jakarta di Ruang ADVIS
10 November 2025 42 Views
STT GGI: Dari Jakarta, Lahir Pemimpin Karismatik untuk Indonesia dan Dunia!
8 November 2025 49 Views
Revitalisasi Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Pamarayan Diduga Di Kerjakan Asal Jadi,Ketua Pelaksana dan Kepsek Bungkam
2 November 2025 65 Views
SMPN 1 Gisting: Sekolah atau Sarang Korupsi? Dana BOS Diduga Diselewengkan, Integritas Pendidikan Dipertaruhkan!
1 November 2025 64 Views

Seputar Desa

img 1763207046807
Pekerjaan Dana Desa Cirebon Baru Di Duga Jadi Ajang Korupsi?
15 November 2025 46 Views
IMG 20251114 WA0033
 “Warga Cibatu Geram: Alih Fungsi Lapangan Sepak Bola Diduga Sarat Pemalsuan dan Penyalahgunaan Wewenang”
14 November 2025 25 Views
IMG 20251106 WA0038
Usut Tuntas! Sekdes Ragas Masigit Diduga Intimidasi Jurnalis, Langgar UU Pers dan KUHP
6 November 2025 42 Views
IMG 20251103 WA0041
Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah
3 November 2025 58 Views
IMG 20251031 WA0202
Proyek SPAL di Desa Kemiri RT 008/002 yang Dikerjakan oleh CV Bangun Jaya Diduga Tidak Menggunakan Hamparan, PPTK Kecamatan Kemiri Harus Bertindak!
31 Oktober 2025 63 Views

Artikel Terkait:

IMG 20240814 WA0122
Nasional

Potong Tumpeng & Peletakan Batu Pertama Pembangunan Mushola Al – Furqon di Kelurahan Gembor

14 Agustus 2024 174 Views
IMG 20250828 WA0045
Nasional

Meriahkan HUT ke-80 RI, Kecamatan Kesesi Gelar Lomba Antar instansi

28 Agustus 2025 43 Views
IMG 20250523 122957
Nasional

Sanksi Pembatasan Citata Kecamatan Pesanggrahan Terpasang, Kegiatan di Bangunan Tetap Berjalan, Siapa yang Bermain ?

23 Mei 2025 51 Views
IMG 20250330 WA0069
Nasional

Prof Dr KH Sutan Nasomal SH MH Pengawasan Korupsi Aceh Timur : Minta KPK Segera bertindak Tegas Kepada Oknum Syamsuar Ketua APDESI Aceh Timur Diduga Terlibat Penyalahguna Dana Desa Pada Tahun 2023-2024

30 Maret 2025 84 Views
Rasio News
  • rasionews25@gmail.com
  • 0813-2345-7193
  • 0817717715
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Edukasi
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: Anak Pelda Riyadi Meninggal Usai Kemoterapi Ditunda, Keluarga Pertanyakan Kebijakan RS
Share
Copyright © 2023 PT. Rafa Canasha Media
Selamat Datang di RasioNews.com!

Masuk ke Akun Anda