BATANG – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Harun Abdul Khafidz, mengajak masyarakat Kabupaten Batang untuk siap menyambut berbagai peluang kerja yang terbuka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Batang Industrial Park (BIP). Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, yang digelar di Gedung MWCNU Kecamatan Warungasem, Kamis (29/5/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Warungasem sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelaksanaan perda melalui pendekatan media tradisional.
“Prinsip penyelenggaraan ketenagakerjaan di Jawa Tengah harus berlandaskan asas keterbukaan, produktivitas, dan kemitraan. Perda ini merupakan komitmen kuat dari pemerintah provinsi untuk menjamin hak-hak pekerja, sekaligus menciptakan kenyamanan bagi para investor,” ujar Harun.
Ia menjelaskan, inisiatif kegiatan ini muncul dari forum rutin selapanan bersama PAC Ansor Warungasem. Dalam diskusi tersebut, mengemuka pembahasan tentang peluang kerja di KEK Batang. Sebagai tindak lanjut, pihaknya menghadirkan perwakilan dari Batang Industriopolis, Ilham Zuhruf, dan perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang, Septa.
Menurut Harun, pertemuan ini memberi banyak wawasan penting. Di antaranya, perkembangan terbaru pembangunan dan operasional di KEK Batang, termasuk pembukaan lowongan kerja yang semakin inklusif, bahkan bagi penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah, kami juga mendapat informasi dari Pak Septa bahwa Bupati Batang memiliki komitmen kuat untuk segera menerbitkan Peraturan Bupati terkait serapan tenaga kerja lokal, dengan target minimal 70 persen tenaga kerja berasal dari warga Batang,” ungkapnya.
Lebih dari 150 peserta hadir dalam kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 13.00 WIB tersebut. Harun mengapresiasi antusiasme masyarakat dan komitmen sahabat-sahabat Ansor yang siap mendukung sosialisasi dan pengisian peluang kerja di KEK.
“Saya sangat senang bisa berkolaborasi dengan Ansor. Tadi juga terungkap bahwa Desa Masin, Warungasem, pernah menjadi sentra industri kulit. Ini potensi lama yang bisa kita bangkitkan kembali,” tambah Harun.
Sebagai tindak lanjut, Komisi B DPRD Jateng juga berencana melakukan kunjungan kerja ke KEK Batang dalam satu hingga dua bulan ke depan.
“Insyaallah, dalam satu sampai dua bulan ke depan, Komisi B DPRD Jateng akan melakukan kunjungan kerja ke KEK Batang. Tujuannya untuk memperkuat kolaborasi lintas instansi dan memastikan masyarakat lokal benar-benar menjadi bagian dari pertumbuhan kawasan industri ini,” Pungkasnya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Lapentatrans) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang, Septa Andi Wibowo, turut hadir mewakili Kepala Dinas yang berhalangan. Ia mengapresiasi kegiatan yang digagas anggota DPRD Jawa Tengah, Harun Abdul Khafidz, bersama PAC GP Ansor Warungasem.
“Pak Harun bersama Disnaker dan Ansor telah berkolaborasi memberikan wawasan kepada masyarakat, khususnya terkait peluang kerja di dua kawasan industri besar di Batang, yakni KEK Batang dan Batang Industrial Park (BIP),” ungkapnya.
Menurut Septa, kegiatan ini selaras dengan program perluasan kesempatan kerja Pemkab Batang. Kolaborasi lintas sektor dinilainya penting agar masyarakat tidak hanya jadi penonton, tetapi pelaku aktif dalam pembangunan industri.
Ia menegaskan, beberapa perusahaan sudah mulai beroperasi, sementara lainnya masih dalam tahap konstruksi. Oleh karena itu, masyarakat perlu dipersiapkan sejak dini.
“Yakinlah, pemerintah daerah bersama DPRD berkomitmen menyiapkan SDM unggul sesuai arahan Bapak Bupati. Ini bagian dari upaya menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Batang,” tutupnya.
Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Batang, Bebeng Ahyani, mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dinilainya memberikan wawasan baru bagi masyarakat, terutama terkait peluang kerja dan usaha di kawasan industri yang berkembang di Batang.
“Ini kegiatan yang sangat positif. Masyarakat jadi tahu informasi penting seputar dunia kerja dan potensi ekonomi di kawasan industri. Setahu saya, belum pernah ada kegiatan serupa sebelumnya. Ini langkah awal yang baik, dengan sinergi antara Pemprov dan Pemkab Batang,” ujarnya.
Ia menilai kegiatan semacam ini perlu terus dilanjutkan dan diperluas ke wilayah lain di Batang. Menurutnya, kegiatan ini menjadi jembatan antara masyarakat dan informasi lapangan kerja, baik di KEK Batang maupun kawasan industri lainnya.
Bebeng juga mengapresiasi antusiasme peserta, terutama dalam sesi tanya jawab. Ia berharap masyarakat bisa menindaklanjuti informasi yang diberikan.
“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Sudah ada penjelasan dari Disnaker dan pihak KEK, termasuk link pendaftaran kerja. Ini peluang besar. Mari jadi pelaku aktif dalam pembangunan ekonomi daerah, bukan sekadar penonton,” pungkasnya.
Perwakilan PAC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Batang, Suwanto, mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi peluang kerja di KEK Batang. Ia menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kader Ansor dan masyarakat umum.
“Alhamdulillah, kegiatan hari ini sangat bagus. Terima kasih kepada Pak Harun, Disnaker, dan pihak KEK. Masyarakat, terutama kader Ansor di Warungasem, jadi paham bagaimana cara masuk ke KEK dan mengakses informasi lowongan kerja. Semua dijelaskan dengan detail dan disambut antusias,” ujarnya.
Suwanto juga menyoroti tingginya partisipasi peserta dalam sesi diskusi, termasuk dari pelaku UMKM yang tertarik menjalin kemitraan dengan KEK Batang.
“Banyak pertanyaan muncul, termasuk bagaimana UMKM bisa bekerja sama dengan KEK. Ini membuka wawasan baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia mengajak kader Ansor dan warga Nahdliyin untuk ikut terlibat dalam perkembangan industri di Batang.
“Jangan hanya jadi penonton. Mari kita jadi pelaku aktif di rumah sendiri,” pungkasnya.
Diketahui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, yang dulunya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), adalah sebuah kawasan yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Maret 2025.