Masuk
Rasio NewsRasio NewsRasio News
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Lebih
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Reading: “Sentilan Kebangsaan” Arya: Menggugah Generasi Kristen untuk Berkontribusi, Bukan Mengeluh
Share
Rasio NewsRasio News
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Yudikatif
  • TNI – Polri
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
Search
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Lebih
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
Rasio News > Berita > Nasional > “Sentilan Kebangsaan” Arya: Menggugah Generasi Kristen untuk Berkontribusi, Bukan Mengeluh
Nasional

“Sentilan Kebangsaan” Arya: Menggugah Generasi Kristen untuk Berkontribusi, Bukan Mengeluh

Terakhir diperbarui: 26 September 2025 14:45
Reporter Redaksi Diposting 26 September 2025 28 Views
Share
IMG 20250926 WA0014
SHARE

 

Jakarta,RasioNews.com ll  di tengah riuhnya perbincangan tentang identitas dan peran minoritas, Sekolah Tinggi Teologi IKAT menjadi saksi bisu sebuah dialog kebangsaan yang tak biasa. Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, S.E., M.Tru., M.Si. atau yang akrab disapa Arya Wedakarna (AWK) hadir bukan untuk memberikan sanjungan, melainkan melontarkan “sentilan kebangsaan” yang diharapkan mampu menggugah generasi Kristen. Bukan bermaksud merendahkan, namun sudah saatnya kita bertanya: apakah kita sudah cukup berkontribusi, atau justru terlalu nyaman dalam pusaran keluhan?

Arya Wedakarna, Senator DPD RI sekaligus Tokoh Muda Hindu, datang bukan dengan pidato yang membuai, melainkan dengan “sentilan kebangsaan” yang membangunkan.

Arya, dengan gaya khasnya yang blak-blakan, mempertanyakan mentalitas “korban” yang kadang menghinggapi sebagian umat Kristen. Ia seolah berkata, “Saudara-saudara, kita ini bukan penonton dalam sandiwara sejarah! Jangan terlena dalam ratapan minoritas, mari rebut peran utama!” Dalam bahasa Jawa, ini sejalan dengan “aja dumeh,” jangan mentang-mentang. Generasi muda Kristen tidak boleh mentang-mentang menjadi minoritas lalu merasa berhak untuk terus mengeluh. Dalam bahasa Sunda, kita bisa katakan “ulah adigung adiguna,” jangan sombong dan merasa paling benar. Hal ini selaras dengan semangat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya Pasal 28E ayat (3), yang menjamin kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, namun dengan tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Tentu, “sentilan” ini mungkin terasa kurang nyaman bagi sebagian pihak. Ada yang mungkin merasa, “Ah, mudah baginya berbicara, toh dia bukan bagian dari kita!” Namun, justru di sinilah urgensi dari apa yang disampaikan Arya. Ia tidak berupaya menjadi sosok yang menyenangkan semua orang, melainkan alarm yang mengingatkan kita untuk terus berbenah. Seperti kata pepatah Jawa, “wani ngalah, luhur wekasane,” berani mengalah akan mulia pada akhirnya. Generasi muda Kristen harus berani mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi demi tujuan yang lebih besar, yaitu membangun bangsa. Dalam bahasa Sunda, ada “kudu silih asah, silih asih, silih asuh,” harus saling menajamkan, saling menyayangi, dan saling mengayomi. Semangat ini juga tercermin dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025–2045, yang menekankan pentingnya partisipasi seluruh komponen bangsa dalam mencapai tujuan bernegara.

Baca Juga:  Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Walikota Semarang Jalan Sehat Bersama Ribuan Warga Sampangan

Arya mengingatkan bahwa di era digital ini, generasi muda Kristen tidak bisa lagi hanya menjadi netizen yang gemar mengkritik di media sosial. Mereka harus bertransformasi menjadi technopreneur yang menciptakan solusi, influencer yang menyebarkan inspirasi, dan leader yang menggerakkan perubahan. Mereka harus “eling lan waspada,” selalu ingat dan waspada terhadap setiap informasi yang mereka konsumsi dan sebarkan. Dalam bahasa Sunda, “kudu uмет mawas diri,” harus pandai introspeksi diri. Hal ini relevan dengan Pasal 28F UUD 1945, yang menjamin hak setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

Ia juga menyinggung soal kesehatan mental, isu yang sering kali terabaikan. Arya seolah berpesan, “Jangan biarkan komentar negatif merusak kedamaian batin kalian! Jaga pikiran, jaga hati, jaga feed Instagram!” Ini selaras dengan filosofi Jawa “memayu hayuning bawana,” yang berarti menjaga keindahan dan keseimbangan dunia, termasuk dunia batin kita sendiri. Dalam bahasa Sunda, “sing tetep merhatikeun kana kasehatan jiwa,” harus rajin memperhatikan kesehatan jiwa.

Namun, yang paling menarik adalah pesan Arya tentang Pancasila. Ia dengan lugas menyatakan bahwa Pancasila itu relevan bagi semua agama, termasuk Kristen. Ini adalah sindiran halus bagi mereka yang masih meragukan atau bahkan alergi terhadap ideologi negara. Arya seolah berkata, “Pancasila itu bukan momok yang menakutkan, melainkan fondasi yang mempersatukan kita!” Seperti filosofi “guyub rukun,” bersatu padu, Pancasila adalah wadah yang mempersatukan kita semua. Dalam bahasa Sunda, “sakabeh ge bisa ngahiji dina Pancasila,” semua bisa bersatu dalam Pancasila.

Tentu saja, semua “sentilan” ini tidak akan berdampak signifikan jika tidak ada aksi nyata. Generasi muda Kristen harus berani keluar dari zona nyaman, terlibat dalam kegiatan sosial, berpolitik dengan cerdas, dan membuktikan bahwa iman mereka adalah kompas moral yang membimbing mereka untuk berbuat baik. Mereka harus “sepi ing pamrih, rame ing gawe,” bekerja keras tanpa mengharapkan imbalan demi kemajuan bangsa. Dalam bahasa Sunda, “gerak karya, tong loba ngalamun,” harus banyak bekerja, jangan banyak bermimpi.

Baca Juga:  Jaksa Agung Soroti Kompleksitas Permasalahan Taman Nasional Tesso Nilo Dalam Rapat Satgas PKH

Dialog di STT IKAT telah membuka ruang diskusi yang jujur dan konstruktif. Arya Wedakarna, dengan segala kontroversinya, telah memberikan “sentilan kebangsaan” yang menyegarkan. Sekarang, giliran generasi muda Kristen untuk membuktikan bahwa mereka mampu mengubah “sentilan” ini menjadi energi positif yang membawa perubahan bagi bangsa. “Adigang, adigung, adiguna,” jangan sombong dengan kekuatan, kekuasaan, atau kepandaian yang dimiliki. Dalam bahasa Sunda, “ulah sok ngarasa aing uyah kidul,” jangan merasa diri paling penting.

Kefas Hervin Devananda, jurnalis Pewarna Indonesia

Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA IMG 20250925 WA0127 Kembali Terjadi PHK Sepihak Yang Dilakukan Pihak AEON MALL BSD Tangerang Selatan
BERITA BERIKUTNYA IMG 20250926 WA0015 Pidato Prabowo di PBB Dinilai Tunjukkan Diplomasi Getarkan pemimpin Dunia
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

- Advertisement -

Berita Populer

IMG 20251116 WA0228
Politik
PSI Jabar Menginspirasi: Resep Kemenangan dari Kefas Hervin untuk Indonesia!
17 November 2025 24 Views
Pemerintahan
Percepat Sertipikasi, Menteri Nusron Imbau Kepala Daerah Se-Sulsel Ringankan BPHTB bagi Masyarakat
19 November 2025 23 Views
Pemerintahan
Pembangunan IKN Masuki Tahap 2, Sekjen Kementerian ATR/BPN Siapkan Regulasi Terkait SDM
19 November 2025 22 Views
Pemerintahan
Kementerian ATR/BPN Percepat Sertipikasi Aset Daerah di Sulsel: Wujud Sinergi Pusat dan Daerah
19 November 2025 22 Views
IMG 20251117 WA0122
Politik
PSI: DPRD Bukan Sekadar Gedung, Tapi Rumah Aspirasi! Saatnya Anak Muda Jadi Arsitek Perubahan!
17 November 2025 21 Views
Pemerintahan
Menteri Nusron Tegaskan Ketersediaan Lahan Jadi Kunci Utama Ketahanan Pangan
19 November 2025 21 Views
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
Jasa Backdrop Event Jogja
Jasa Backdrop Jogja

Pendidikan

Kericuhan Saat Kunjungan Media di Proyek SMP Negeri 2 Kayen, Transparansi Dana Rp 1,5 Miliar Dipertanyakan
22 November 2025 9 Views
Pengukuhan Komite Kelas X, XI, dan XII SMAN 80 Jakarta di Ruang ADVIS
10 November 2025 40 Views
STT GGI: Dari Jakarta, Lahir Pemimpin Karismatik untuk Indonesia dan Dunia!
8 November 2025 48 Views
Revitalisasi Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Pamarayan Diduga Di Kerjakan Asal Jadi,Ketua Pelaksana dan Kepsek Bungkam
2 November 2025 64 Views
SMPN 1 Gisting: Sekolah atau Sarang Korupsi? Dana BOS Diduga Diselewengkan, Integritas Pendidikan Dipertaruhkan!
1 November 2025 63 Views

Seputar Desa

img 1763207046807
Pekerjaan Dana Desa Cirebon Baru Di Duga Jadi Ajang Korupsi?
15 November 2025 45 Views
IMG 20251114 WA0033
 “Warga Cibatu Geram: Alih Fungsi Lapangan Sepak Bola Diduga Sarat Pemalsuan dan Penyalahgunaan Wewenang”
14 November 2025 24 Views
IMG 20251106 WA0038
Usut Tuntas! Sekdes Ragas Masigit Diduga Intimidasi Jurnalis, Langgar UU Pers dan KUHP
6 November 2025 40 Views
IMG 20251103 WA0041
Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah
3 November 2025 57 Views
IMG 20251031 WA0202
Proyek SPAL di Desa Kemiri RT 008/002 yang Dikerjakan oleh CV Bangun Jaya Diduga Tidak Menggunakan Hamparan, PPTK Kecamatan Kemiri Harus Bertindak!
31 Oktober 2025 61 Views

Artikel Terkait:

IMG 20250825 WA0016
Nasional

Mobil Dinas Kelurahan Gunung Sugih Digunakan untuk Kepentingan Pribadi dengan Mengganti Pelat Nomor Mobil Pribadi

25 Agustus 2025 31 Views
IMG 20250905 WA0096
Nasional

TIM PENYIDIK KEJATI RIAU TETAPKAN 2 (DUA) ORANG TERSANGKA PERKARA DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI PENGGUNAAN DANA SWAKELOLA REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DASAR YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN ANGGARAN 2023

5 September 2025 41 Views
IMG 20250310 WA0119
Nasional

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Menyetujui 6 Pengajuan Restorative Justice Dalam Tindak Pidana Narkotika

10 Maret 2025 66 Views

Pertemuan dengan USAID, Menteri AHY Bicara Target Pendaftaran Tanah dan Keberlanjutan Pembangunan Indonesia

28 Agustus 2024 461 Views
Rasio News
  • rasionews25@gmail.com
  • 0813-2345-7193
  • 0817717715
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Edukasi
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: “Sentilan Kebangsaan” Arya: Menggugah Generasi Kristen untuk Berkontribusi, Bukan Mengeluh
Share
Copyright © 2023 PT. Rafa Canasha Media
Selamat Datang di RasioNews.com!

Masuk ke Akun Anda