Pekalongan – Rasionews
Ratusan warga Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, menuntut pertanggungjawaban koperasi BMT yang gagal mencairkan simpanan program Idul Fitri. Para nasabah yang tergabung dalam program “Simpanan Safitri” mengaku kehilangan dana hingga Rp1,2 miliar.
Pada Jumat (25/7/2025) malam, belasan nasabah mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Adhyaksa di Kota Pekalongan. Mereka meminta pendampingan hukum agar BMT segera mengembalikan uang tabungan mereka.
“Kami berjumlah sekitar 117 orang. Ada yang nabung Rp50 ribu per minggu, ada juga yang Rp100 ribu. Kerugian kami di program ini sekitar Rp653 juta,” ungkap Yuli (32), salah satu nasabah.
Yuli menegaskan, BMT seharusnya mencairkan dana tersebut sebelum Lebaran Februari 2025. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan. Bahkan, kantor BMT diketahui telah tutup.
“Awalnya mereka janji cair dalam satu bulan. Setelah kami demo, mereka minta tambahan waktu tiga bulan. Tapi sampai batas waktu 21 Juli, tetap tidak ada kabar,” tegasnya.
Nasabah menyerahkan penanganan kasus ini kepada LBH Adhyaksa. Mereka siap menempuh jalur hukum jika negosiasi tidak membuahkan hasil.
“Kami ikut apa pun langkah LBH. Yang penting uang kami kembali,” tambah Yuli.
Ketua LBH Adhyaksa Didik Pramono menyatakan siap mengadvokasi para korban. Ia memastikan akan mengirim surat ke Dinas Koperasi, Bupati, Polres, hingga Kesbangpolinmas.
“Jika perlu, kami akan menggelar aksi bersama seluruh nasabah dan keluarganya,” tegas Didik. (Tri)
Ratusan Nasabah Tuntut BMT Kembalikan Dana Simpanan Lebaran Rp1,2 Miliar

Tinggalkan Ulasan