8
Jakarta, Rasio News. Presiden Partai UKM Haji Bustan Pinrang mendesak pemerintah agar lebih mempermudah kelangsungan UMKM berupa bantuan dana serta sistem “Bapak angkat”. H. Bustan menyatakan, masih kurangnya pembinaan dan pelatihan yang diberikan kepada usaha-usaha masyarakat kelas bawah, yang sangat membutuhkan.
Agar bagaimana UMKM maju di negeri ini, sangat dibutuhkan dukungan2 untuk pelaku segala macam UMKM, salah satunya adalah pedagang2 “kaki lima”.
Presiden Partai UKM itu menganalogikan pekerja UMKM di tengah masyarakat layaknya hidup dengan tetangga yang bergotong royong dan saling menolong. Dengan modal yang kecil, mereka harus pandai mengelola sampai mendapatkan keuntungan yang tidak seberapa besar.
“Pekerja UMKM di Indonesia tidak hidup untuk memperkaya diri sendiri, tetapi hanya sekadar untuk menyambung hidup karena hanya memiliki modal yang kecil. Mereka membutuhkan dana untuk modal, walaupun keuntungan yang mereka dapatkan tidak seberapa besar. Jika pelaku usaha-usaha besar merambah masuk ke pedesaan-pedesaan, pelakuUMKM akan mengalami kesulitan berat, apalagi jika produsen-produsen dari luar juga merambah masuk, maka akan tambah menekan produsen-produsen kita.” ucap H. Bustan kepada awak media, usai menghadiri acara peluncuran buku “Growth Space: Transformative Approach for Indonesia Entrepreneur in The Digital Age” karya Dr Anggawira, M.M., M.H, di Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).
H. Bustan Pinrang sendiri mulai melibatkan diri dan mengurusi UMKM sejak tahun 2001. H.Bustan cukup berhasil menangani UMKM, yang dimulai dengan modal minimal. Di balik perjuangan dan usahanya, dia mempunyai filosofi hidup bahwasannya peduli pada masyarakat kecil dan berjuang meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat merupakan ungkapan kecintaannya pada tanah air dan serta merupakan ekspresi keimanannya kepada Allah SWT. TUHAN YME.
Segala macam kerja kerasnya tersebut berhasil menempatkannya menjadi staf ahli di salah satu kementerian dan mendapatkan penghargaan tingkat nasional ataupun internasional dari Amerika Serikat, di sektor UMKM. “Jadi, kita ini wajib melakukan yang terbaik untuk sesama, dengan ikhtiar usaha membantu, yang disertai dengan do’a kepada TUHAN YME.” ungkap H. Bustan.
H. Bustan masih prihatin dengan kondisi para pekerja UMKM di kalangan rakyat Indonesia. Dia menyatakan sulitnya para pekerja UMKM yang terpaksa berhadapan dengan pelaku usaha besar. Sudah banyak pengalaman dan contoh yang dapat disaksikan betapa pelaku UMKM itu kalah karena modal yang dimiliki yang minimal. “Jika berhadapan dengan pengusaha besar dari luar, UMKM kita kalah. Produk kita kalah bersaing, sehingga mati,” jelas Pinrang.
Presiden Partai UKM itu menyatakan, pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo. “Saya sampaikan, Presiden harus membereskan empat masalah sebelum selesai mengakhiri masa jabatannya. Apakah itu? Isi perut, isi otak, isi dompet, dan isi hati” ujar H. Bustan.
“Saya dulu juga pekerja UKM. Kami tidak berteori. Yang ada dalam fikiran saya, bagaimana UMKM berhasil maju di negeri ini. Pelaku UMKM di Indonesia bukan untuk memperkaya diri sendiri, tapi sekadar untuk menyambung hidup. Karena modal yang minimal. Oleh karena itu, saya mintakan dana modal dari BUMN untuk para pekerja UMKM. Dana itu wajib dimanfaatkan oleh pekerja UMKM. Pemerintah juga wajib membuat system “Bapak angkat” untuk UMKM. Layaknya makhluk sosial, kita hidup dengan tetangga harus kita bisa akrab, ada usaha yang lain” kata Presiden Partai UKM itu.
Terkait model kepemimpinan, Haji Bustan menyampaikan, kepemimpinan yang bagus itu spserti pohon kelapa, yang berawal mulai dari akar sampai ujungnya bermanfaat bagi manusia. Jangan jadi pemimpin seperti pohon pisang, yang punya jantung tapi tidak punya hati. “Pesan saya untuk Presiden, akhirilah masa jabatan dengan indah.” pungkas Presiden Partai UKM, Ketua Yayasan UKM dan pemilik Perusahaan Indonesia Kaya Nikel. Fnd.