Pekalongan, Rasionews.com – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) ini merupakan upaya menjaga kelestarian Bahasa Jawa serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Lomba bahasa Jawa yang diikuti oleh seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) se- Kabupaten Pekalongan ini bertempat di SMAN 1 Kajen Pekalongan,pada hari Sabtu (28/10).Di Indonesia ini ada ratusan bahasa daerah yang tentu setiap daerah punya kewajiban untuk melestarikan.
Ketua MGMP bahasa jawa,Susanto Handoyo sebagai ketua panitia lomba yang diwakili oleh Pramono wakilnya menyampaikan,”FTBI tahun 2023 tingkat Kabupaten Pekalongan ini diikuti 205 peserta dari berbagai sekolah,dan untuk cabang lombanya ada 4 yaitu ada lomba berpidato, mendongeng,membaca dan menulis huruf jawa,serta lomba menulis cerito cekak (cerkak). Untuk penilaiannya unsur juri dari beberapa Kabupaten tetangga,dan tokoh masyarakat yang mumpuni dari daerah Kabupaten Pekalongan. Dan untuk kejuaraan diambil juara I,II,dan III. Lomba ini berkesinambungan dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah,dan kebetulan ini ada lomba tingkat Jawa Tengah,nanti yang dapat juara berkesinambungan mengikuti lomba tingkat Provinsi baik yang dari SD maupun SMP,”ujarnya.
Lebih lanjut,disampaikan oleh Pramono,”dengan adanya lomba ini tujuannya untuk menggali potensi anak-anak yang ada ditingkat sekolah yang sudah jarang membaca dan menulis jawa supaya tidak lupa dengan budayanya sendiri. Mudah – mudahan ajang festival budaya ini menjadikan salah satu dorongan dan motivasi pada para peserta didik dan guru untuk tetap konsisten membudayakan pemanfaatan bahasa ibu dalam kegiatan komunikasi sehari-hari,”tuturnya
Selanjutnya, Suratno selaku sekretaris dalam susunan pengurus musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bahasa jawa Kabupaten Pekalongan menambahkan,”program FTBI 2023 ini adalah program lanjutan dari refitalisasi bahasa daerah (FBD) yaitu diprogramkan dari Balai Bahasa Provinsi. Sehingga dalam lomba ini harapannya bahasa Jawa yang sekarang sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda itu,anak-anak muda itu kembali senang dan mencintai sehingga tetap lestari,”imbuhnya.
Dhodi R