Pekalongan-Rasionews, Warga RT 02 RW 01 Dukuh Mejasem Lor, Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, menggelar pagelaran wayang golek pada Sabtu malam (24/5/2025) dalam rangka melestarikan tradisi Sedekah Bumi atau Legenonan. Ki Dalang Gondrong Wiyono memimpin pertunjukan tersebut dengan membawakan lakon “Atas Angin Meguru.”
Ratusan warga memadati lokasi acara dan menyaksikan prosesi sakral Sedekah Bumi sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT. Warga menghidupkan kembali tradisi turun-temurun ini melalui seni pertunjukan wayang golek dari Rejosari Bojong.
Selain masyarakat setempat, para tokoh Forkopimcam Kecamatan Siwalan turut hadir, termasuk Kapolsek Sragi AKP Prisandi Tiar, S.T., S.Kom., Danramil Sragi Kapten Inf. Arif Munajat, S.Sos., dan para kepala desa dari Kecamatan Siwalan dan Sragi. Mereka menunjukkan dukungan dan sinergi dalam menjaga kelestarian budaya serta mempererat silaturahmi antar pemerintah desa.
Kepala Desa Mejasem, Sudarto, SE., mengajak warga untuk terus menjaga semangat gotong royong dalam membangun desa. “Melalui momen ini, saya mengajak seluruh warga bersatu membangun Desa Mejasem. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rezeki yang berkah bagi kita semua,” katanya.
Sudarto juga menyampaikan bahwa pemerintah desa mulai membangun aula kantor desa dengan sistem multiyears menggunakan Dana Desa sebesar Rp1,5 miliar selama tiga tahun. Ia menegaskan bahwa proyek ini bertujuan meningkatkan pelayanan dan fasilitas pemerintahan desa.
Pagelaran wayang golek menjadi puncak acara. Ki Dalang Gondrong Wiyono menyampaikan pesan moral melalui lakon “Atas Angin Meguru” yang mengajarkan pentingnya terus menuntut ilmu meskipun telah mencapai kesuksesan. Alunan gamelan, gerak wayang yang dinamis, dan narasi khas dalang berhasil memikat penonton hingga larut malam.
Melalui tradisi Legenonan, warga Mejasem tidak hanya menjaga adat istiadat, tetapi juga merefleksikan nilai spiritual dan memperkuat identitas budaya lokal. Desa Mejasem membuktikan bahwa masyarakat bisa menjalankan kemajuan dan tradisi secara berdampingan dengan semangat kebersamaan. (Tri)
Pagelaran Wayang Golek Meriahkan Tradisi Sedekah Bumi di Desa Mejasem

Tinggalkan Ulasan